METODE PEMBELAJARAN CARD SORT DAN SOROGAN
1.
Metode Pembelajaran Sorogan
a). Pengertian
Sorogan
Metode sorogan yaitu
berlangsungsungnya proses belajar mengajar secara face to face atau individual
antara guru dengan murid. Sorogan berasal
dari kata sorog yang artinya maju. Disebut demikian karena
dalam sistem sorogan ini, murid menghadap guru seorang demi seorang dengan
membawa buku yang telah dipelajari. Belajar face to face dengan
guru dimana para murid menunggu giliran untuk berguru dan bertatap muka satu
persatu. Pada umumnya, metode ini diberikan kepada para santri yang baru masuk
dan memerlukan bimbingan secara individual.
Penerapan
metode sorogan, dilakukan di pondok pesantren pada umumnya, dan mempunyai
beberapa cara dalam pelaksanaanya, guru membacakan dan menerjemahkan kalimat
demi kalimat, kemudian menerangkan maksudnya, atau guru cukup menunjukkan cara
membaca yang benar, tergantung materi yang diajukan dan kemampuan murid.
Dalam
pelaksanaan metode sorogan secara umum terdapat dua cara, yaitu; pertama:
Bagi murid pemula, mereka mendatangi guru yang akan membacakan buku tertentu. Kedua,
Bagi murid senior, mereka mendatangi
seorang guru supaya sang guru mendengarkan sekaligus memberikan
koreksi terhadap bacaan buku mereka.
Dengan
sorogan, murid diajak untuk memahami kandungan buku secara perlahan-lahan
secara detail dengan mengikuti pikiran atau konsep yang termuat dalam buku kata perkata, inilah yang memungkinkan
menguasai kandungan buku, baik menyangkut konsep besarnya maupun konsep
detailnya.
Melalui
sorogan, perkembangan intelektual santri dapat dipantau guru secara utuh, guru
juga dapat memberikan bimbingan dengan penuh kejiwaan, sehingga dapat
memberikan tekanan pengajaran kepada murid-murid tertentu atas dasar observasi
langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan kapasitas mereka. Dengan
mengetahui observasi langsung dari guru, metode sorogan menuntut kesabaran dan
keuletan pengajar juga mengutamakan kematangan, perhatian dan kecakapan murid
dan juga disiplin yang tinggi dari seorang murid, karena metode ini membutuhkan
waktu lama, yang berarti pemborosan, kurang efektif dan efisien dalam
pembelajaranya.
b). Langkah-langkah penerapan metode sorogan
metode
pembelajaran ini ditekankan murid lebih aktif, yaitu murid menghadap kepada
guru satu persatu atau secara bergiliran dengan membawa buku pembelajaran yang
sudah ditentukan. Bila ada bacaan yang salah atau pemaknaan dan pemahaman yang
salah guru membetulkannya. Sehingga bisa dipastikan seorang murid akan sangat
paham betul akan materi yang dia pelajari. Sehingga bisa dipastikan seorang
murid akan sangat paham betul akan materi yang dia pelajari. Metode ini juga
akan dapat membantu siswa yang mempunyai kompetensi di bawah standar agar
mendapat tingkat pemahaman yang lebih baik dengan melakukan pengulangan materi.
Sebaliknya, siswa yang mempunyai standar kompetensi lebih tinggi akan melaju
lebih cepat dari siswa dengan tingkat kompetensi di bawahnya.[1]
Dalam pengajaran yang memakai metode sorogan ini kadang ada pengulangan
pelajaran ataupun pertayaan yang dilakukan oleh kedua pihak dan setiap
pelajaran biasanya dimulai dengan bab baru. Semua pelajaran ini diberikan oleh
guru.
c). kelebihan dan kekurangan metode sorogan
·
Kelebihannya:
-
Terjadi hubungan harmonis antara guru dengan murud.
-
Memungkinkan seorang guru untuk memebimbing secara maksimal.
-
Guru secara pasti mengetahui kualitas anak didiknya, bagi murid yang IQ nya
tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran, mendapatkan penjelasan yang pasti
dari guru. Sedangkan yang IQ nya rendah ia membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menyelesaikannya.
·
Kelemahannnya :
-
Membutuhkan waktu yang sangat banyak.
-
Tidak efisien, karena hanya menghadapi beberapa orang siswa saja, sehingga
kalau menghadapi siswa yang jumlahnya banyak, metode ini kurang cepat.
-
Membuat siswa cepat bosan karena metode ini menuntut kesabaran, kerajinan,
ketaatan, dan kedipsiplinan pribadi.
2. Metode
Pembelajaran Card Sort
a)
. Pengertian Card Sort
Card Sort yaitu strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau
materi pembelajaran. Card sort yaitu motivasi dari guru, bagi kartu kosong
secara acak, guru mencari kata kunci di papan, siswa mencari kata sejenis (satu
tema) dengan temannya, diskusi kelompok berdasarkan temannya, menyusun kartu di
papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
Pembelajaran aktif model card sort merupakan
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini
setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan
dibahas, kemudian siswa menelompok sesuai denga kartu indeks yang dimilikinya.
Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang
materi dari kategori kelompoknya. Disini pendidik lebih banyak bertindak
sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang
belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai.[2]
Card sort (sortir kartu) strategi ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan
sifat, fakta tentang suatu objek ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau
mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. Metode card sort dengan menggunakan
media kartu dalam praktek pembelajaran, akan membantu siswa dalam memahami
pelajaran dan menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran, sebab dalam
penerapan metode ini siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan
dari guru.[3]
b). Langkah- langkah penerapan metode Card Sort
Strategi belajar “Memilih dan Memilih Kartu” Card Sort, banyak pakar
pendidikan yamg telah merumuskan langkah-langkah
aplikasinya, diantaranya:
1. Masing-masing siswa diberikan
kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan
berdasarkan definisi, kategori atau kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran
empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin
banyak siswa makin banyak pula pasagan kartunya.
2. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain
diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya
memiliki kesamaan definisi atau kategori.
3. agar situasinya lebih seru dapat diberikan huukuman bagi siswa yang
melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
4. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi
terjadi.
c). Kelebihan dan kelemahan metode Card Short menurut
Wahyuni.
·
Kelebihannya:
-
Guru mudah menguaasai kelas
-
Mudah dilaksanakan
-
Mudah mengorganisir kelas
-
Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
-
Mudah menyiapkannya
-
Guru mudah menerangkan dengan baik
·
Kelemahannya:
-
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila
terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran
(tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan
semula.
REFERENSI :
Dr. Armai Arief,
M.A., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat
Press, 2002
Basrudin Usman M, Methodologi
Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : PT Ciputat Press, 2008
-
[1] Basrudin Usman M, Methodologi
Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : PT Ciputat Press, 2008 hal: 44
[2] Dr. Armai Arief, M.A., Pengantar
Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002 hal: 79-80
[3] Dr. Armai Arief, M.A., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam,
Jakarta : Ciputat Press, 2002 hal: 80
No comments:
Post a Comment