Monday, February 23, 2015

METODE PEMBELAJARAN CARD SORT DAN SOROGAN


METODE PEMBELAJARAN  CARD SORT DAN SOROGAN


1.        Metode Pembelajaran Sorogan
a). Pengertian Sorogan

Metode sorogan yaitu berlangsungsungnya proses belajar mengajar secara face to face atau individual antara guru dengan murid. Sorogan berasal dari kata sorog yang artinya maju. Disebut demikian karena dalam sistem sorogan ini, murid menghadap guru seorang demi seorang dengan membawa buku yang telah dipelajari. Belajar face to face dengan guru dimana para murid menunggu giliran untuk berguru dan bertatap muka satu persatu. Pada umumnya, metode ini diberikan kepada para santri yang baru masuk dan memerlukan bimbingan secara individual.
Penerapan metode sorogan, dilakukan di pondok pesantren pada umumnya, dan mempunyai beberapa cara dalam pelaksanaanya, guru membacakan dan menerjemahkan kalimat demi kalimat, kemudian menerangkan maksudnya, atau guru cukup menunjukkan cara membaca yang benar, tergantung materi yang diajukan dan kemampuan murid.
Dalam pelaksanaan metode sorogan secara umum terdapat dua cara, yaitu; pertama: Bagi murid pemula, mereka mendatangi guru yang akan membacakan buku tertentu. Kedua,  Bagi murid senior, mereka mendatangi seorang guru  supaya sang  guru mendengarkan sekaligus memberikan koreksi terhadap bacaan buku mereka.
Dengan sorogan, murid diajak untuk memahami kandungan buku secara perlahan-lahan secara detail dengan mengikuti pikiran atau konsep yang termuat dalam buku  kata perkata, inilah yang memungkinkan menguasai kandungan buku, baik menyangkut konsep besarnya maupun konsep detailnya.
Melalui sorogan, perkembangan intelektual santri dapat dipantau guru secara utuh, guru juga dapat memberikan bimbingan dengan penuh kejiwaan, sehingga dapat memberikan tekanan pengajaran kepada murid-murid tertentu atas dasar observasi langsung terhadap tingkat kemampuan dasar dan kapasitas mereka. Dengan mengetahui observasi langsung dari guru, metode sorogan menuntut kesabaran dan keuletan pengajar juga mengutamakan kematangan, perhatian dan kecakapan murid dan juga disiplin yang tinggi dari seorang murid, karena metode ini membutuhkan waktu lama, yang berarti pemborosan, kurang efektif dan efisien dalam pembelajaranya.

b). Langkah-langkah penerapan metode sorogan

metode pembelajaran ini ditekankan murid lebih aktif, yaitu murid menghadap kepada guru satu persatu atau secara bergiliran dengan membawa buku pembelajaran yang sudah ditentukan. Bila ada bacaan yang salah atau pemaknaan dan pemahaman yang salah guru membetulkannya. Sehingga bisa dipastikan seorang murid akan sangat paham betul akan materi yang dia pelajari. Sehingga bisa dipastikan seorang murid akan sangat paham betul akan materi yang dia pelajari. Metode ini juga akan dapat membantu siswa yang mempunyai kompetensi di bawah standar agar mendapat tingkat pemahaman yang lebih baik dengan melakukan pengulangan materi. Sebaliknya, siswa yang mempunyai standar kompetensi lebih tinggi akan melaju lebih cepat dari siswa dengan tingkat kompetensi di bawahnya.[1]

Dalam pengajaran yang memakai metode sorogan ini kadang ada pengulangan pelajaran ataupun pertayaan yang dilakukan oleh kedua pihak dan setiap pelajaran biasanya dimulai dengan bab baru. Semua pelajaran ini diberikan oleh guru.

c). kelebihan dan kekurangan metode sorogan
·         Kelebihannya:
-          Terjadi hubungan harmonis antara guru dengan murud.
-          Memungkinkan seorang guru untuk memebimbing secara maksimal.
-          Guru secara pasti mengetahui kualitas anak didiknya, bagi murid yang IQ nya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran, mendapatkan penjelasan yang pasti dari guru. Sedangkan yang IQ nya rendah ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya.

·         Kelemahannnya :
-          Membutuhkan waktu yang sangat banyak.
-          Tidak efisien, karena hanya menghadapi beberapa orang siswa saja, sehingga kalau menghadapi siswa yang jumlahnya banyak, metode ini kurang cepat.
-          Membuat siswa cepat bosan karena metode ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan kedipsiplinan pribadi.

2. Metode Pembelajaran Card Sort
a)    . Pengertian Card Sort

Card Sort yaitu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pembelajaran. Card sort yaitu motivasi dari guru, bagi kartu kosong secara acak, guru mencari kata kunci di papan, siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya, diskusi kelompok berdasarkan temannya, menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
Pembelajaran aktif model card sort merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa menelompok sesuai denga kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Disini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai.[2]
Card sort (sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. Metode card sort dengan menggunakan media kartu dalam praktek pembelajaran, akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan menumbuhkan motivasi mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan metode ini siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari guru.[3]

b). Langkah- langkah penerapan metode Card Sort

Strategi belajar “Memilih dan Memilih Kartu” Card Sort, banyak pakar
 pendidikan yamg telah merumuskan langkah-langkah aplikasinya, diantaranya:
1. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori atau kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasagan kartunya.
2. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
3. agar situasinya lebih seru dapat diberikan huukuman bagi siswa yang melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
4. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.

c). Kelebihan dan kelemahan metode Card Short menurut Wahyuni.
·         Kelebihannya:
-          Guru mudah menguaasai kelas
-           Mudah dilaksanakan
-          Mudah mengorganisir kelas
-          Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
-          Mudah menyiapkannya
-           Guru mudah menerangkan dengan baik

·         Kelemahannya:
-          Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.



REFERENSI :
 
Dr. Armai Arief, M.A., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002 
Basrudin Usman M, Methodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : PT Ciputat Press, 2008
-           




[1] Basrudin Usman M, Methodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : PT Ciputat Press, 2008 hal: 44

[2] Dr. Armai Arief, M.A., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002 hal: 79-80

[3] Dr. Armai Arief, M.A., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002 hal: 80
 musawaf

No comments:

Post a Comment