BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Metode
pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang
terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana
menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh
karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari
perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.
A.
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN PAI
Dalam Metode pembelajaran terdapat Beberapa Metode
yaitu :
1.
Metode Ceramah
Metode
ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif.
Muhibbin
Syah, Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling
ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi
kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan
paham siswa.
Dalam
metode ceramah ini murid duduk, melihat, mendengarkan, serta percaya bahwa apa
yang di ceramahkan guru itu benar, murid mengutip ikhtisar ceramah semampu
murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh
guru yang bersangkutan.
Beberapa
kelebihan dalam metode Ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran
berjumlah besar
c. Dapat
diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah
dilaksanakan
Beberapa kelemahan dari Metode ceramah :
a.
Dalam pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah,
perhatian hanya berpusat pada guru dan guru di anggap murid selalu benar.
Disini lebih tampak bahwa guru lebih aktif sedangkan murid pasif saja.
b.
Pada metode ceramah ada unsur paksaan, karena guru berbicara
( aktif ) sedang murid hanya mendengar, melihat, dan mengutip apa yang di bicarakan
guru.
c.
Untuk Sekolah Dasar Metode Ceramah ini, jika di laksankan
100% tidak baik, karena segala sesuatu akan di telannya tanpa kritik bahkan
muridnya sama sekali tidak mengerti apa yang di ceramkan gurunya.
Untuk
bidang studi agama, metode Ceramah masih tepat untuk di laksanakan, misalnya:
untuk memberikan pengertian Tentang tauhid, maka satu-satunya metode yang tepat
yang di gunakan adalah metode ceramah. Karena tauhid tidak dapat diperagakan,
sukar di diskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya
masing-masing.
Langkah-langkah
Menggunakan Metode Ceramah Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yakni persiapan,pe-laksanaan dan kesimpulan.
Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Tahap Persiapan
a.
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b.
Menentukan pokok-pokok materi yang akan
diceramahkan.
c.
Mempersiapkan alat bantu.
Tahap Pelaksanaan
a.
Langkah Pembukaan.
Langkah
pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan
pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
b.
Langkah
Penyajian.
Tahap
penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur.
Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga
perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang
disampaikan.
c.
Langkah
Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah
harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang
sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah
kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
2.
Metode Tanya Jawab
Metode
Tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat memnbantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini di sebabkan karna
guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat
mengungkapkan apa yang telah di ceramahkan.
Metode
tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru . Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang
siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya
jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi
atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa. [1]
Kelebihan
metode Tanya Jawab :
a.
peserta
didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat
b.
pertanyaan
yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik,
sekalipun ketika itu peserta didik sedang ribut,
c.
merangsang
peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
d.
Pertanyaan
yang jelas lebih mudah di pahami oleh peserta didik.
Kekurangan
Dalam Metode Tanya Jawab :
a.
banyak
waktu terbuang,
b.
apabila
peserta didik tidak siap, maka peserta didik merasa takut, dan apalagi bila
guru kurang dapat mendorong peserta didik, maka peserta didik juga menjadi
tidak berani untuk bertanya, dan
c.
terbatasnya
jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik
3.
Metode Diskusi
Mendefinisikan
bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion).
Tujuan
utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat
mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.[2]
Dalam
Metode Diskusi ini, peranan guru sangat penting dalam rangka menghidupkan
kegairahan murid berdiskusi.
Ada
beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar:
a.
Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,
khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.
b.
Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
c.
Dapat melatih siswa
untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu,
diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya :
a.
Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2
atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b.
Kadang - kadang
pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c.
Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang
tidak sesuai dengan yang direncanakan.
d.
Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang
bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak
yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.[3]
Langkah-Langkah Pembelajarn dalam Metode Diskusi:
Metode diskusi dalam belajar
memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru mengemukakan masalah yang akan
didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
- Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya.
- Para siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan lancar.
- Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut.
- Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.
4.
Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah menurut Sudirman, dkk.
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai
titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari
pemecahan atau jawabannya oleh siswa.
Dengan
demikian, metode pemecahan masalah adalah sebuah metode pembelajaran yang
berupaya membahas permasalahan untuk mencari pemecahan atau jawabannya.
Sebagaimana metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi
pembinaan sikap ilmiah pada para siswa. Dengan metode ini, siswa belajar
memecahkan suatu masalah menurut prosedur kerja metode ilmiah.
Kelebihan metode pemecahan Masalah :
a.
dapat
membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
b.
dapat
melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil
c.
dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik secara kreatif,
d. peserta didik sudah di mulai untuk memecahkan masalah.
Kekurangan Metode Pemecahan Masalah :
a. Melibatkan lebih banyak orang
a. Melibatkan lebih banyak orang
b. Dapat mengubah kebiasaan
peserta didik belajar dengan mendengarkan informasi dari guru,
c.
Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah
Dalam
garis besarnya langkah-langkah metode pemecahan masalah dapat disarikan sebagai
berikut:
a.
Adanya masalah yang dipandang penting
b.
Merumuskan masalah;
c.
Analisa hipotesa;
d.
Mengumpulkan data.
e.
Analisa data
f.
Mengambil kesimpulan
Dengan cara tersebut diharapkan
anak-anak didik untuk berpikir dan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmiah. Metode ini lebih tepat digunakan di kelas tinggi.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Dalam Metod Pemecahan Masalah :
1.
Kegiatan
Pra-instruksional
Kegiatan prainstruksional
dimaksudkan untuk mengondisikan kesiapan belajar dan memotivasi belajar siswa.
2. Kegiatan Instruksional
Dalam
kegiatan instruksional ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Guru menyiapkan bahan-bahan sebagai sumber bagi siswa dalam
mengidentifikasi masalahnya.
b.
Siswa bergabung dalam satu kelompok, satu kelompok terdiri
atas 5-6 orang.
c.
Setiap kelompok kemudian mendiskusikan pemecahan masalah
berdasarkan jawaban yang telah disusun oleh masing-masing siswa.
d.
Setiap kelompok harus menyajikan atau membacakan hasil
diskusinya di muka kelas untuk ditanggapi oleh kelompok atau siswa lainnya.
e.
Setelah semua siswa selesai membacakan atau menyajikan hasil
diskusinya, siswa mengambil kesimpulan tentang jawaban pemecahan masalah.
5. Metode Demontrasi
Metode
Demontrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada
anak didik.
Dengan
metode Demontrasi ini guru atau murid memperlihatkan pada seluruh anggota kelas
sesuatu proses, mislanya bagaimana Cara Shalat dengan ajaran Rasulullah SAW.
Beberapa keuntungan Dalam metode
Demontrasi:
a. Perhatian anak didik dapat di
pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapa di amati secara
tajam.
b. Perhatian anak didik akan lebih
terpusat kepada apa yang di demontrasikan.
c. Apabila anak didik sendiri ikut
aktif dalam sesuatu percobaan yang bersifat Demontrasikan, maka mereka akan
memperoleh pengalaman yang melekat pada jiwanya.
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atu kerja suatu benda.
b.
Memudahkan berbagai
jenis penjelasan .
c.
Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek
sebenarnya
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang
akan dipertunjukkan.
b.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c.
Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan
Langkah-langkah Menggunakan Metode
Demonstrasi
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai
oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
- Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
- Lakukan uji coba demonstrasi.
2.
Tahap Pelaksanaan
- Langkah pembukaan.Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a. Aturlah tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
b. Kemukakan tujuan apa yang harus
dicapai oleh siswa.
c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus
dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
- Langkah pelaksanaan demonstrasi.
a. Mulailah demonstrasi dengan
kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui
pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk
tertarik memperhatikan demonstrasi.
b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan
menghindari suasana yang menegangkan
c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti
jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d. Berikan kesempatan kepada siswa
untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
- Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai
dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas
tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah
siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang
relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
6. Metode
Peragaan
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh
mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa
lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ).
peranan alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah
dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari
pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna
agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam
proses belajar mengajar alat peragadipergunakan
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan
efisien.
Kelebihan penggunaan alat
peraga yaitu:
a. Menumbuhkan
minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
b.
Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga
siswa lebih mudah memahaminya
c.
Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga
siswa tidak akan mudah bosan
- Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
Kekurangan alat peraga yaitu:
a.
Mengajar dengan memakai alat peraga lebih
banyak menuntuk guru.
b.
Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan [4]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Macam metode belajar atau Metodologi mengajar
adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem
dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Simak macam-macam
metode pembelajaran. Macam-macam Metode Pembelajaran Agar tujuan pengajaran
tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu
mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat
mengajar.
Metode-Metode pembelajaran
Pai :
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode diskusi
d. Metode Pemecahan Masalah
e. Demontrasi
f. Peragaan
DAFTAR PUSTAKA
Zakiah Darajat,dkk,Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008
Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta,1998
Saud, Udin Saefudin dan Suherman,
Ayi. Inovasi Pendidikan.,Bandung: UPI Press,2006
Sadirman, N . dkk, Interaksi
dan Motivasi Belajar. Jakarta:1992
[1]
Saud, Udin Saefudin dan Suherman,
Ayi. Inovasi Pendidikan,(Bandung: UPI Press,2006),hal 21-23
[2] Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar.(
Jakarta: Rineka Cipta,1998),Hal 281-282
[3]
Zakiah Darajat,dkk,Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008)hal 209-299
[4]
Sadirman, N . dkk, Interaksi
dan Motivasi Belajar(Jakarta:1992),hal 44-45
Musawaf
No comments:
Post a Comment