Sunday, February 22, 2015

METODE PEMBELAJARAN



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.

A.    MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN PAI
Dalam Metode pembelajaran terdapat Beberapa Metode yaitu :

1.      Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat, mendengarkan, serta percaya bahwa apa yang di ceramahkan guru itu benar, murid mengutip ikhtisar ceramah semampu murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan.

Beberapa kelebihan dalam metode Ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas. 
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar 
 c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. 
 d. Mudah dilaksanakan

Beberapa kelemahan dari Metode ceramah :
a.       Dalam pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah, perhatian hanya berpusat pada guru dan guru di anggap murid selalu benar. Disini lebih tampak bahwa guru lebih aktif sedangkan murid pasif saja.
b.      Pada metode ceramah ada unsur paksaan, karena guru berbicara ( aktif ) sedang murid hanya mendengar, melihat, dan mengutip apa yang di bicarakan guru.
c.       Untuk Sekolah Dasar Metode Ceramah ini, jika di laksankan 100% tidak baik, karena segala sesuatu akan di telannya tanpa kritik bahkan muridnya sama sekali tidak mengerti apa yang di ceramkan gurunya.
Untuk bidang studi agama, metode Ceramah masih tepat untuk di laksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian Tentang tauhid, maka satu-satunya metode yang tepat yang di gunakan adalah metode ceramah. Karena tauhid tidak dapat diperagakan, sukar di diskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya masing-masing.

Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan,pe-laksanaan dan kesimpulan.
Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

Tahap Persiapan
a.       Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b.       Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
c.       Mempersiapkan alat bantu. 

Tahap Pelaksanaan
a.       Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
b.       Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.

c.        Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.

2.      Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat memnbantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini di sebabkan karna guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah di ceramahkan.
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru . Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa. [1]

Kelebihan metode Tanya Jawab :
a.       peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b.      pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, sekalipun ketika itu peserta didik sedang ribut,
c.       merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
d.      Pertanyaan yang jelas lebih mudah di pahami oleh peserta didik.

Kekurangan Dalam Metode Tanya Jawab :
a.       banyak waktu terbuang,
b.      apabila peserta didik tidak siap, maka peserta didik merasa takut, dan apalagi bila guru kurang dapat mendorong peserta didik, maka peserta didik juga menjadi tidak berani untuk bertanya, dan
c.       terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik

3.      Metode Diskusi
Mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion).
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.[2]
Dalam Metode Diskusi ini, peranan guru sangat penting dalam rangka menghidupkan kegairahan murid berdiskusi.

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar:
a.       Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.
b.      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c.        Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
a.       Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b.       Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c.       Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
d.      Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.[3]

Langkah-Langkah Pembelajarn dalam Metode Diskusi:
Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. 
  1. Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya. 
  2. Para siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan lancar. 
  3. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut. 
  4. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.
4.      Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah menurut Sudirman, dkk.  adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa.       
Dengan demikian, metode pemecahan masalah adalah sebuah metode  pembelajaran yang berupaya membahas permasalahan untuk mencari pemecahan  atau jawabannya. Sebagaimana metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah pada para siswa. Dengan metode ini, siswa belajar memecahkan suatu masalah menurut prosedur kerja metode ilmiah.

Kelebihan metode pemecahan Masalah :
a.       dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
b.      dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
c.        dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif,
d.      peserta didik sudah di mulai untuk memecahkan masalah.

Kekurangan Metode Pemecahan Masalah :
a.    Melibatkan lebih banyak orang
b.  Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan informasi dari guru,
c. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah

Dalam garis besarnya langkah-langkah metode pemecahan masalah dapat disarikan sebagai berikut:
a.       Adanya masalah yang dipandang penting
b.      Merumuskan masalah;
c.       Analisa hipotesa;
d.      Mengumpulkan data.
e.       Analisa data
f.       Mengambil kesimpulan

                   Dengan cara tersebut diharapkan anak-anak didik untuk berpikir dan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah. Metode ini lebih tepat digunakan di kelas tinggi.

                   Langkah-Langkah Pembelajaran Dalam Metod Pemecahan Masalah :
1.      Kegiatan Pra-instruksional
Kegiatan prainstruksional dimaksudkan untuk mengondisikan kesiapan belajar dan memotivasi belajar siswa.
2.      Kegiatan Instruksional
Dalam kegiatan instruksional ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Guru menyiapkan bahan-bahan sebagai sumber bagi siswa dalam mengidentifikasi masalahnya.
b.       Siswa bergabung dalam satu kelompok, satu kelompok terdiri atas 5-6 orang.
c.        Setiap kelompok kemudian mendiskusikan pemecahan masalah berdasarkan jawaban yang telah disusun oleh masing-masing siswa.
d.       Setiap kelompok harus menyajikan atau membacakan hasil diskusinya di muka kelas untuk ditanggapi oleh kelompok atau siswa lainnya.
e.        Setelah semua siswa selesai membacakan atau menyajikan hasil diskusinya, siswa mengambil kesimpulan tentang jawaban pemecahan masalah.

5.      Metode Demontrasi
Metode Demontrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.
Dengan metode Demontrasi ini guru atau murid memperlihatkan pada seluruh anggota kelas sesuatu proses, mislanya bagaimana Cara Shalat dengan ajaran Rasulullah SAW.

Beberapa keuntungan Dalam metode Demontrasi:
a.       Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapa di amati secara tajam.
b.      Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang di demontrasikan.
c.       Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam sesuatu percobaan yang bersifat Demontrasikan, maka mereka akan memperoleh pengalaman yang melekat pada jiwanya.

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut
a.       Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda. 
b.       Memudahkan berbagai jenis penjelasan . 
c.       Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya

  Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut
a.       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan. 
b.      Tidak semua benda dapat didemonstrasikan 
c.       Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan 

Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
1.  Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a.       Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
  1. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
  2. Lakukan uji coba demonstrasi.
2. Tahap Pelaksanaan
  1. Langkah pembukaan.Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:  
a.       Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b.      Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c.       Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
  1. Langkah pelaksanaan demonstrasi
a.       Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b.       Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan
c.       Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d.      Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
  1. Langkah mengakhiri demonstrasi.
 Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

6.      Metode Peragaan
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ).
 peranan alat peraga  memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peragadipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: 
a.       Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
b.       Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
c.       Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan 
  1. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan    mendemonstrasikan dan sebagainya.
Kekurangan alat peraga yaitu: 
a.       Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
b.      Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan [4]

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Macam metode belajar atau Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Simak macam-macam metode pembelajaran. Macam-macam Metode Pembelajaran Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Metode-Metode pembelajaran Pai :
a.       Metode Ceramah
b.      Metode Tanya jawab
c.       Metode diskusi
d.      Metode Pemecahan Masalah
e.       Demontrasi
f.       Peragaan

DAFTAR PUSTAKA
Zakiah Darajat,dkk,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008
Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,1998

Saud, Udin Saefudin dan Suherman, Ayi. Inovasi Pendidikan.,Bandung: UPI Press,2006
Sadirman, N . dkk, Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta:1992


[1] Saud, Udin Saefudin dan Suherman, Ayi. Inovasi Pendidikan,(Bandung: UPI Press,2006),hal 21-23

[2] Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar.( Jakarta: Rineka Cipta,1998),Hal 281-282
[3] Zakiah Darajat,dkk,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008)hal 209-299
[4] Sadirman, N . dkk, Interaksi dan Motivasi Belajar(Jakarta:1992),hal 44-45
 Musawaf

No comments:

Post a Comment