Friday, February 20, 2015

Makalah Pembelajaran Fiqh di SMP/MTs

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam pasal Bab II Pasal 3 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kpda Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demikratis dan bertanggung jawab. Ini berarti kompetensi lulusan madrasah harus mengacu pada terbentuknya kualitas manusia yang ideal seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidika nasional.
Menjadikan ajaran agama Islam sebagai cirri khas pada madrasah adalah sekaligus ajaran agama Islam ditempatkan sebagai besic reference seluruh kegiatan pendidikan di madrasah, dan rujukan utama adalah Al-Quran dan Hadits, baik pada tingkat aplikasi maupun konseptual atau sebagai pondasi seluruh aktivitas warga madrasah.
Metode-metode pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, disini akan dijelaskan beberapa metode pembelajaran fiqih di Sekolah Menengah Pertama.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan tujuan pembelajaran bidang studi fiqih?
2.      Metode apa saja yang relevan untuk pembelajaran fiqih di SMP/ MTs?
3.      Jelaskan macam-macam metode tersebut?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fiqih
Secara etimologi Fiqih berasal dari perkataan Faqiha,Yafqahu, Fiqhan, yang berarti  mengerti, faham. Secara Terminologi adalah memahami agama secara mendalam dengan beberapa aspeknya. Fikih menurut istilah syara’ adalah Memahami sesuatu yang bisa menjadikan sahnya ibadah dan mu’amalah. metode pembelajaran materi fikih adalah penerapan suatu rencana pembelajaran sebagai bahan pertimbangan dalam menyampaikan materi tentang hukum-hukum Islam kepada peserta didik.[1]

B.     Tujuan Bidang Studi Fiqih
Pembelajaran Fiqih di SMP/MTs bertujuan  untuk  membekali  peserta  didik  agar  dapat mengetahui  dan  memahami  pokok-pokok  hukum  islam  secara  terperinci  dan menyeluruh,  baik  berupa  dalil  naqli  dan  aqli.  Pengetahuan  dan  pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat islam secara kaffah (sempurna).[2]

C.    Ruang Lingkup Materi Bidang Studi Fiqih di  SMP/MTs
Ruang  lingkup  fiqih di SMP/MTs dalam kurikulum berbasis kompetensi berisi pokok-pokok materi:
1.      Hubungan manusia dengan Allah SWT.
Hubungan  manusia  dengan  Allah  SWT.,  meliputi  materi:  Thaharah, Shalat, Zakat, Haji, Aqiqah, Shadaqah, Infak, Hadiah dan Wakaf.
2.      Hubungan manusia dengan sesama manusia.
Bidang  ini  meliputi Muamalah, Munakahat,  Penyelenggaraan  Jenazah dan Taíziyah, Warisan, Jinayat, Hubbul Wathan dan Kependudukan.
3.      Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan.
Bidang  ini  mencakup  materi,  Memelihara  kelestarian  alam  dan lingkungan,  Dampak  kerusakan  lingkungan  alam  terhadap  kehidupan, Makanan  dan  minuman  yang  dihalalkan  dan  diharamkan,  Binatang sembelihan dan ketentuannya. [3]

D.    Metode Pembelajaran
a.       Pengertian Metode
            Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.[4]
b.      Macam-macam metode pembeljaraan
Metode pembelajaran dalm bidang studi fiqih di SMP/MTs  itu disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan, karena berbeda materi berbeda pula metode yang digunakan untuk mencapai pembelajan yang efektif dan efesian. Jika sama metode  yang digunakan untuk semua materi pelajaran, itu tidak akan efekti dan sulit mencapai tujuan pembelajaran yang dinginkan.
Dalam memilih metode pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu psikogis anak didik, materi pelajaran, kelebihan dan kelemahan suatu metode, biaya. Macam-macam metode pembelajaran antara lain yaitu:

a.      Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Dalam merencanakan ceramah, jangan lupa menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepadaa peserta didik. Pertanyaan yang diajukan langsung kepada peserta didik dapat menolong pendidik dalam mengukur efektifitas kegiatan belajar peserta didik.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
Ø  Membuat siswa pasif
Ø   Mengandung unsur paksaan kepada siswa
Ø  Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
Ø  Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
Ø  Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
Ø   Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
Ø   Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
Ø  Guru mudah menguasai kelas.
Ø  Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
Ø  Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
Ø  Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) [5]

b.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah salah satu tekhnik mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disababkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengertikan dan mengungkapkan apa yang telah di ceramahkan.
Metode tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid memberikan jawaban, atau sebaliknya murid yang mengajukan pertanyaan dan guru yang memberikan jawaban.
Metode tanya jawab juga dapat diartikan sebagai suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya sedangkan murid menjawab tentang bahan materi yang diperolehnya.[6]
Kelebihan metode tanya Jawab :
1.      Kelas lebih aktif karena anak tidak sekedar mendengarkan saja.
2.      Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya sehingga Guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
3.      Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan Metode Tanya Jawab
1.      Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
2.       Membutuhkan waktu lebih banyak.
c.       Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Menurut Abdurrahman Shaleh yang dikutip oleh Nur Khoiri, M. Ag metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

1.       Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
2.      Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3.      Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.[7]

d.        Metode Demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara yang ditempuh dalam proses pembelajaran dengan mempertunjukkan sesuatu. Biasanya digunakan untuk menyajikan representasi nyata atau skematis dan hubungan-hubungan tertentu di papan tulis. Jelas kiranya bahwa ilustrasi yang di demonstrasikan ada kalanya jauh lebih efisien daripada deskripsi verbal.
Kelebihan Metode Demonstrasi:
1.      Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
2.      Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3.      Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh kongkrit, dengan menghadirkan objek sebenarnya

Kelemahan Metode Demonstrasi:
1.      Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
2.       Tidak semua benda dapat didemonstrasikan. 
3.      Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh pendidik yang menguasai apa yang didemonstrasikan.[8]


e.       Metode Resitasi
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
1.      Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebihlama.
2.       Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
3.      Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
4.      b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
5.      Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) .

f.       Metode Sosio Drama
Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan social, metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi
Menurut Abdurrahman Shaleh metode sosio drama dan bermain peran adalah dua metode yang dikatakan bersama dan dalam penggunaannya sering digunakan silih berganti
Kelebihan Metode Sosiodrama Bermain Peranan
  1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
  2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
  3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
  4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand apat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
  5. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja.
Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peranan ini terletak pada :
  1. Sosiodrama dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
  2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya
  3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
  4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
  5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
  6. Pada pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan bermain peranan ini.
g.      Metode yang Dianggap Cocok dalam beberapa meteri Pembalajaran Fiqih 
1.      Dalam materi “kurban dan Akikah, pemakalah  menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan metode demontrasi .
2.       Dalam materi “ muamalah”, pemakalah menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode sosio drama.
3.       Dalam materi “muamalah diluar jual beli” pemakalah menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode demontrasi.
4.      Dalam materi “pengurusan jenazah dan ziarah kubur”, pemakalah menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi metode resitasi dan metode sosiodrama

KESIMPULAN 

1.      Pada hakikatnya semua metode pembelajaran itu bagus, tetapi harus disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari, berbeda materi belajar berbeda pula metode yang di gunakan.
2.      Tujuan pembelajaran fiqih di SMP/MTs adalah untuk  membekali  peserta  didik  agar  dapat mengetahui  dan  memahami  pokok-pokok  hukum  islam  secara  terperinci  dan menyeluruh,  baik  berupa  dalil  naqli  dan  aqli.
3.      Diantara metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran fiqih adalah
Ø  Metode ceramah
Ø  Metode Tanya jawab
Ø  Metode diskusi
Ø  Metode demonstrasi
Ø  Metode sosiodrama.

DAFTAR PUSTAKA


Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam  2001.
Mohd Idris Ramulyo, S.H M.H, Asas-asas Hukum Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.
Nur Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, Jepara: INISNU, 2011.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Ara Di Madrasah.
Sutrisno Hadi, Metode Pembelajaran  Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
www. aplikasi-metode-pembelajaran-dalam.html.
W. James Pophan dan Eva L. Baker, Penerjemah: Drs. Amirul Hadi, Dkk, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta: PT. Rineka Cipta 2008.





[1] Mohd Idris Ramulyo, S.H M.H, Asas-asas Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004) hal: 11
[2] Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Ara Di Madrasah. Hal 51.
[3] Peraturan Menteri Agama… hal 89.
[4] Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001), hal 19.
[5] www. aplikasi-metode-pembelajaran-dalam.html.
[6] Sutrisno Hadi, Metode Pembelajaran (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm. 192

[7] Nur Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, (Jepara: INISNU, 2011), hlm. 6
[8] W. James Pophan dan Eva L. Baker, Penerjemah: Drs. Amirul Hadi, Dkk, Teknik Mengajar Secara Sistematis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2008) hal: 87
DAMS ALASKA

No comments:

Post a Comment