BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam pasal Bab II Pasal 3 Undang-undang RI
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kpda Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demikratis dan bertanggung jawab. Ini berarti kompetensi lulusan madrasah harus
mengacu pada terbentuknya kualitas manusia yang ideal seperti yang dirumuskan
dalam tujuan pendidika nasional.
Menjadikan ajaran agama Islam sebagai cirri khas pada madrasah
adalah sekaligus ajaran agama Islam ditempatkan sebagai besic reference seluruh
kegiatan pendidikan di madrasah, dan rujukan utama adalah Al-Quran dan Hadits,
baik pada tingkat aplikasi maupun konseptual atau sebagai pondasi seluruh
aktivitas warga madrasah.
Metode-metode pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, disini akan
dijelaskan beberapa metode pembelajaran fiqih di Sekolah Menengah Pertama.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
tujuan pembelajaran bidang studi fiqih?
2.
Metode
apa saja yang relevan untuk pembelajaran fiqih di SMP/ MTs?
3.
Jelaskan
macam-macam metode tersebut?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fiqih
Secara etimologi Fiqih berasal dari perkataan Faqiha,Yafqahu,
Fiqhan, yang berarti mengerti, faham. Secara
Terminologi adalah memahami agama secara mendalam dengan beberapa aspeknya.
Fikih menurut istilah syara’ adalah Memahami sesuatu yang bisa menjadikan
sahnya ibadah dan mu’amalah. metode
pembelajaran materi fikih adalah penerapan suatu rencana pembelajaran sebagai
bahan pertimbangan dalam menyampaikan materi tentang hukum-hukum Islam kepada
peserta didik.[1]
B.
Tujuan Bidang
Studi Fiqih
Pembelajaran
Fiqih di SMP/MTs bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat mengetahui dan memahami
pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan
aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Pembelajaran fiqih diarahkan
untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan
tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi
muslim yang selalu taat menjalankan syariat islam secara kaffah
(sempurna).[2]
C.
Ruang Lingkup
Materi Bidang Studi Fiqih di SMP/MTs
1.
Hubungan manusia dengan Allah SWT.
Hubungan manusia dengan Allah
SWT., meliputi materi: Thaharah, Shalat, Zakat, Haji, Aqiqah,
Shadaqah, Infak, Hadiah dan Wakaf.
2.
Hubungan manusia dengan sesama manusia.
Bidang ini meliputi Muamalah,
Munakahat, Penyelenggaraan Jenazah dan Taíziyah, Warisan, Jinayat,
Hubbul Wathan dan Kependudukan.
3.
Hubungan manusia dengan alam (selain manusia)
dan lingkungan.
Bidang ini mencakup
materi, Memelihara kelestarian alam dan
lingkungan, Dampak kerusakan lingkungan alam
terhadap kehidupan, Makanan dan minuman yang dihalalkan
dan diharamkan, Binatang sembelihan dan ketentuannya. [3]
D.
Metode Pembelajaran
a.
Pengertian
Metode
Metode berarti cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.[4]
b.
Macam-macam
metode pembeljaraan
Metode pembelajaran dalm bidang studi fiqih di SMP/MTs itu disesuaikan dengan materi pembelajaran
yang akan diajarkan, karena berbeda materi berbeda pula metode yang digunakan
untuk mencapai pembelajan yang efektif dan efesian. Jika sama metode yang digunakan untuk semua materi pelajaran,
itu tidak akan efekti dan sulit mencapai tujuan pembelajaran yang dinginkan.
Dalam memilih metode pembelajaran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya yaitu psikogis anak didik, materi pelajaran,
kelebihan dan kelemahan suatu metode, biaya. Macam-macam metode pembelajaran
antara lain yaitu:
a.
Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah
siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode
ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Dalam merencanakan ceramah, jangan lupa
menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepadaa peserta didik. Pertanyaan
yang diajukan langsung kepada peserta didik dapat menolong pendidik dalam
mengukur efektifitas kegiatan belajar peserta didik.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
Ø Membuat siswa
pasif
Ø Mengandung unsur paksaan kepada siswa
Ø Mengandung daya
kritis siswa ( Daradjat, 1985)
Ø Anak didik yang
lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih
tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
Ø Sukar
mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
Ø Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme
(pengertian kata-kata).
Ø Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
Ø Guru mudah
menguasai kelas.
Ø Guru mudah
menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
Ø Dapat diikuti
anak didik dalam jumlah besar.
Ø Mudah
dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) [5]
b. Metode Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah salah satu tekhnik mengajar yang dapat membantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disababkan karena
guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengertikan dan
mengungkapkan apa yang telah di ceramahkan.
Metode
tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan
pertanyaan dan murid memberikan jawaban, atau sebaliknya murid yang mengajukan
pertanyaan dan guru yang memberikan jawaban.
Metode
tanya jawab juga dapat diartikan sebagai suatu metode di dalam pendidikan dan
pengajaran di mana guru bertanya sedangkan murid menjawab tentang bahan materi
yang diperolehnya.[6]
Kelebihan metode tanya Jawab :
1.
Kelas lebih aktif karena anak tidak sekedar
mendengarkan saja.
2.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk
bertanya sehingga Guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
3.
Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana
penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan
Metode Tanya Jawab
1.
Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan
menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang
dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat
persoalan baru.
2.
Membutuhkan waktu lebih banyak.
c.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang
sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama ( socialized recitation ). Menurut Abdurrahman Shaleh yang dikutip oleh
Nur Khoiri, M. Ag metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran
melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
diperoleh guna memecahkan suatu masalah
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
1.
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan.
2.
Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
3.
Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan
bersikap toleransi.[7]
d.
Metode Demonstrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara yang
ditempuh dalam proses pembelajaran dengan mempertunjukkan sesuatu. Biasanya
digunakan untuk menyajikan representasi nyata atau skematis dan
hubungan-hubungan tertentu di papan tulis. Jelas kiranya bahwa ilustrasi yang
di demonstrasikan ada kalanya jauh lebih efisien daripada deskripsi verbal.
Kelebihan Metode Demonstrasi:
1.
Membantu anak didik memahami dengan jelas
jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
2.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh kongkrit, dengan
menghadirkan objek sebenarnya
Kelemahan Metode Demonstrasi:
1.
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas
benda yang akan dipertunjukkan.
2.
Tidak
semua benda dapat didemonstrasikan.
3.
Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh
pendidik yang menguasai apa yang didemonstrasikan.[8]
e.
Metode Resitasi
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar
dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
1.
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil
belajar sendiri akan dapat diingat lebihlama.
2.
Anak
didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
3.
Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana
anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
4.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain
tanpa pengawasan.
5.
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) .
f.
Metode Sosio Drama
Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar
dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan social,
metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional
dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi
Menurut Abdurrahman Shaleh metode sosio drama dan
bermain peran adalah dua metode yang dikatakan bersama dan dalam penggunaannya
sering digunakan silih berganti
Kelebihan
Metode Sosiodrama Bermain Peranan
- Dapat berkesan dengan kuat dan
tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang
menyenangkan yang saling untuk dilupakan
- Sangat menarik bagi siswa,
sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
- Membangkitkan gairah dan
semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan
kesetiakawanan sosial yang tinggi
- Dapat menghayati peristiwa yang
berlangsung dengan mudah, dand apat memetik butir-butir hikmah yang
terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
- Dimungkinkan dapat meningkatkan
kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan
bagi lapangan kerja.
Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peranan ini terletak pada :
- Sosiodrama dan bermain peranan
memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
- Memerlukan kreativitas dan daya
kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru
memilikinya
- Kebanyakan siswa yang ditunjuk
sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
- Apabila pelaksanaan sosiodrama
dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan
kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
- Tidak semua materi pelajaran
dapat disajikan melalui metode ini
- Pada pelajaran agama masalah
keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan bermain peranan
ini.
g.
Metode yang Dianggap Cocok dalam beberapa
meteri Pembalajaran Fiqih
1.
Dalam materi “kurban dan Akikah, pemakalah
menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan metode
demontrasi .
2.
Dalam materi “
muamalah”, pemakalah menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode
sosio drama.
3.
Dalam materi “muamalah
diluar jual beli” pemakalah menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab,
dan metode demontrasi.
4.
Dalam materi “pengurusan jenazah dan ziarah kubur”, pemakalah
menerapkan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi metode resitasi
dan metode sosiodrama
KESIMPULAN
1.
Pada
hakikatnya semua metode pembelajaran itu bagus, tetapi harus disesuaikan dengan
materi yang akan dipelajari, berbeda materi belajar berbeda pula metode yang di
gunakan.
2.
Tujuan
pembelajaran fiqih di SMP/MTs adalah untuk membekali peserta
didik agar dapat mengetahui dan memahami
pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan
aqli.
3.
Diantara
metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran fiqih adalah
Ø Metode ceramah
Ø Metode Tanya jawab
Ø Metode diskusi
Ø Metode demonstrasi
Ø Metode sosiodrama.
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI dalam
buku Metodologi Pendidikan Agama Islam
2001.
Mohd Idris Ramulyo, S.H M.H, Asas-asas Hukum Islam, Jakarta:
Sinar Grafika, 2004.
Nur Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, Jepara: INISNU,
2011.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan
Bahasa Ara Di Madrasah.
Sutrisno Hadi, Metode Pembelajaran
Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
www. aplikasi-metode-pembelajaran-dalam.html.
W. James Pophan dan Eva L. Baker, Penerjemah: Drs. Amirul Hadi,
Dkk, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta: PT. Rineka Cipta 2008.
[1] Mohd Idris
Ramulyo, S.H M.H, Asas-asas Hukum Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004)
hal: 11
[2] Peraturan
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Ara Di Madrasah. Hal
51.
[3] Peraturan
Menteri Agama… hal 89.
[4] Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan
Agama Islam (2001), hal 19.
[5] www.
aplikasi-metode-pembelajaran-dalam.html.
[7] Nur Khoiri, Metodologi
Pembelajaran PAI, (Jepara: INISNU, 2011), hlm. 6
[8] W. James
Pophan dan Eva L. Baker, Penerjemah: Drs. Amirul Hadi, Dkk, Teknik Mengajar
Secara Sistematis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2008) hal: 87
DAMS ALASKA
No comments:
Post a Comment