Sahalat menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut
istilah adalah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan, perbuatan yang dimulai
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi sayart-syarat
yang telah ditetapkan oleh syara’.
·
Keutamaan
Shalat.
a.
Shalat
adalah ibadah badaniah pertama yang disyariatkan.
b.
Shalat
adalah tiang agama yang menjadi syarat utama untuk tegaknya agama.
c.
Shalat
adalah bukti formal keislaman seseorang.
d.
Shalat
adalah ibadah satu-satunya ibadah yang diterima melalui isra’ mi’raj dan
langsung dari Allah.
e.
Shalat
adalah ibadah yang tidak adanya kompromi dan perwakilan dalam keadaan apapun
shalat wajib dilaksanakan, berbeda dengan ibadah lain seperti puasa ada
kebolehan tidak berpuasa bagi orang musafir, sakit, atau lainnya, tetapi wajib
mengkadhanya, dan ibadah haji tidak wajib bagi yang tidak mampu.
f.
Shalat
adalah ibadah kunci nanti diakhirat.
g.
Ibadah
sujud dalam shalat merupakan puncak dari pengabdian dan penghambaan diri
seorang makhluk terhadap Khaliknya.
2.
Hikmah gerakan shalat
·
Mengangkat
tangan ketika takbiratulihram, ini menunjukkan penghormatan dan tanda
pernyataan bahwa dirinya telah memenuhi panggilan Allah untuk melaksanakan
ibadah shalat. Dan gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening, dan melatih
otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu mengalami peregangan
sehingga aliran darah kaya oksigen akan menjadi lancer.
·
Berdiri
tegak menjadi symbol lurusnya perjuangan, lurusnya kehidupan jalan yang
dilalui.
·
Rukuk,
rukuk ini dilakukan setelah berdiri tegak, ini menunjukkan bahwa setiap
perjalanan hidup manusia mengalami perubahan sesuai dengan masa-masa tertentu
ada kalanya kuat dan ada kalanya lemah. Dalam ilmu kesehatan posisi melakukan
rukuk yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus posisi kepala
dengan tulang belakang, pada posisi ini jantung sejajar dengan otak maka aliran
darah maksimal pada tubuh bagian tengah, tangan yang bertumpu pada lutut
berfungsi relaksasi otot bahu hingga kebawah, dan dengan rukuk juga sebagai
latihan kemih untuk menjaga gangguan prostat.
·
I’tidal
menunjukkan bahwa kehidupan dalam dunia, setiap orang akan mengalami jatuh
bangun, kadang mendapat kemenangan, keuntungan, dan kadang menerima kerugian
ataupun kegagalan. Sebagaimana firman Allah:
¨bÎ) yìtB Îô£ãèø9$# #Zô£ç ÇÏÈ
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan”.( Alam Nasyrah : 6)
·
Sujud
menggambarkan kehidupan manusia setelah mengalami proses jatuh bangun dalam
kehidupannya, manusia pada akhirnya akan kembali ketanah dan jasadnya menyatu
padu bersamanya, tanah yang sehari-hari kita injak harus dicium dan diratakan
dengan kepala ketika sujud agar manusia selalu ingat bahwa hidup ada batasnya.
Menurut ilmu kesehatan sujud itu sangat bagus karena posisi jantung lebih
tinggi dari pada otak, ini akan melancarkan peredaran darah ke otak, dengan
demikian akan membuahkan cara berfikir yang cerdas, positif, sehingga semua
aktifitas diluar shalat dijalankan dengan baik.
·
Tumakninah,
artinya diam dan tenang, maka segala sesuatu harus dikerjakan dengan tenang,
tekun dan ulet. Mengerjakan sesuatu dengan tenang dan ulet akan mendapat hasil
yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah :”Sikap tergesa-gesa itu datangnya
dari syetan dan sikap tenang itu datang dari Allah”. (H.R. Ahmad).
·
Duduk
tasyahud, duduk bersimpuh dengan menundukkan kepala merupakan simbol kepasrahan
yang utuh atas segenap jiwa raga seorang hamba kepada sang Pencipta.
Dari
segi kesehatan duduk tasyahud itu dapat menanggulangi penyakit kaki leter yang biasanya
menyebabkan tidak tahan berdiri atau berjalan.
·
Menoleh
kepala ketika salam, ketika salam hendaknya menengokkan kepala kekiri dan
kanan, ini mengambarkan seorang muslim harus menebarkan keselamatan, kedamaian
dan kasih sayang kepada semua orang tanpa pilih kasih. Dalam ilmu kesehatan
dengan salam yaitu memutar kepala kekiri dan kekanan dapat merelaksasi otot
sekitar leher dan kepala dan menyempurnakan aliran darah ke kepala.
Rasulullah bersabda:
أَفْشُوْا السَّلاَمَ لِأَنَّ فِيْهِ
بَرَكَاتٍ عِنْدَ اللّهِ (رواه البيهقى).
Artinya:
“Tebarkanlah salam (kedamaian)
karena sesungguhnya dalam kedamaian itu terdapat berkah dari Allah SWT”. (H.R. Baihaqi).
Hadits
diatas menjelaskan hikmah dari salam yaitu menganjurkan kepada kita untuk
menebarkan salam dan kedamaian terhadap sesama muslim, sebab dalam salam itu
tedapat berkah dari Allah SWT.
No comments:
Post a Comment